Wednesday, October 17, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 5

Dilarang ngelewatin Part 1 s/d 4 !!!

Oks.. Dalam seminggu penuh penantian itu :b, anggota bertanya2 kapan latian akan diadakan lagi. Akhirnya pengurus menetapkan tgl 2 Okt 2012 untuk berkumpul kembali. Itupun bukan untuk latian, tapi untuk membicarakan apa yang perlu dibicarakan. Selasa / 2-10-2012, akhirnya kita ngumpul lagi setelah 1 minggu lebih libur latihan (yang gak pernah terjadi sebelumnya). Malam itu pengurus ngumumin, kemungkinan besar kita akan berangkat untuk festival di Spain. Kalau visa beres dalam minggu itu, maka kita akan brangkat sekitar tanggal 10 Okt'12. Sambutan terhadap pernyataan itu adalah.... hening. Napa? Gak tau juga.. Mungkin anggota sudah tidak berani berharap lagi, gw si begitu.. Atau mungkin malah ada yang udah gak percaya lagi sama kata2 pengurus. Ditambah lagi, OP gak datang pada pertemuan itu dengan alasan ada acara keluarga di luar kota. Sementara banyak pertanyaan buat dia yang udah numpuk di kepala. Gak bisa dihindari, pengurus lah yang akhirnya harus menampung semua pertanyaan dan protes anggota.
Hal-hal yang dipertanyakan anggota antara lain:
- Kenapa pengurusan visa baru dimulai tanggal 20 Sept, dan kenapa ada perbedaan antara keterangan OP tentang visa yang lolos/tidak dengan keterangan pada web embassy
- Kenapa ternyata anggota dalam kategori "extend" yang kata OP masih ditahan visanya untuk interview lebih lanjut, setelah dicek pada web embassy, "created date" visanya adalah tgl 27 Sept (just to remind, rencana keberangkatan tgl 28 Sept loh)
- Kenapa ketika salah satu anggota: EL (masuk kategori extend) menanyakan no referensi pengurusan visa kepada SS (dengan maksud untuk membantu), jawaban SS adalah nanti kalau sudah ada akan diberikan. Sementara saat itu keterangan pengurus adalah visa sedang dalam pengurusan, harusnya begitu dokumen masuk ke embassy, sudah ada nomer referensinya dunk.
- Kenapa kita engga latian2 lagi, sementara mau tetep berangkat ke Spain? Dan pengurus baru mau mengadakan pertemuan setelah didesak anggota.
- Kita menanyakan alamat OP yang asli, karena ternyata dua alamat yang ditampilkan di kontrak adalah fiktif. Tau dari mana? Yaitu dari beberapa teman yang saking penasarannya, kemudian mencari sendiri lokasi rumah OP dan ternyata gak ada alamat yang dimaksud. Plus nomer KTP OP menurut kontrak, yang baru kita sadari pasti juga rekayasa. Karena di kontrak, OP memberikan No. KTP berawalan 09...., dengan alamat Depok. Sementara 09.... adalah kode awal untuk wilayah Jakarta. Untuk Depok harusnya diawali angka 10. How could???
- Berita simpang siur tentang pengurusan visa di travel dan Embassy. Kebetulan ada anggota yang sodaraan sama staff travel yang pertama dipake JCS. Entah ada apa dengan travel yang satu, pengurus/OP memutuskan ganti travel. Eh, di travel yang kedua ada lagi temen anggota JCS di dalamnya (Jakarta emang sempit ya bok.. Hahahahh..). Dan kita mau minta penjelasan OP untuk berita yang simpang siur itu.
Berikut foto tim terakhir yang fix akan berangkat ke Europe:
Fyi, dalam tim ini masih ada 4 orang yang setia dengan positive thingkingnya. Dan mereka adalah:
1. Frans a.k.a RF (seorang tamatan hukum yang bekerja pada kantor hukum milik Bokapnya)
2. Ronald a.k.a RS (tenor yang sampai akhir tetap memilih jalan damai dan berusaha menasihati anggota lain untuk tidak berbuat yang aneh2)
3. Lyna a.k.a L (sopran yang kayanya bingung harus berpijak pada kursi yang mana)
4. Thilda a.k.a M (sopran yang memilih diam dan gak mau ikutan ribut2)
Pada pertemuan Selasa ini, hampir semua anggota menampakkan protes dengan fakta2 ganjil yang didapat, kecuali empat orang di atas. Mereka terlihat lebih senang jadi pengamat. No probs. Hak setiap orang untuk menentukan sikapnya. Yang pasti gw gak rela selama ini buang2 waktu, tenaga dan biaya untuk NOTHING. Pengurus menyayangkan sikap anggota yang katanya "anarkis". Menurut gw, anggota hanya bersikap demokratis, karena setelah kami menuruti semua aturan main, menyerahkan kepercayaan sepenuhnya pada pengurus, sudah saatnya mereka nunjukin tanggung jawab dan hasil dari kepercayaan yang kami berikan. Soal kenapa gak ada tanggapan positif untuk rencana tetap lanjut ke Spain??? Itu cerminan isi hati. Setelah semua harapan, kepercayaan dan positive thingking dikeluarkan habis2an, ketika ada tawaran baru lagi, yang tersisa tinggal curiga. Beneran ni bakal berangkat? Dan karena itu, sebagian besar anggota engga mau lagi hanya mengandalkan pengurus. Dari apa yang sudah terjadi, kami anggap pengurus gagal. Karena ingin sekali jawaban yang jelas dari pengurus, EL dan beberapa anggota lain sampai mendesak pengurus untuk menelpon OP. Then, jawabannya adalah semua nomer OP gak ada yang bisa dihubungi. Bravo!!!
Gimana kita gak makin curiga. Saat itu pun kontak BB OP tetep tanpa poto dan status.
Hasil pertemuan malam itu adalah, akan ada pertemuan lagi tanggal 4 Okt 2012 yaitu hari Kamis. Dan kami anggota yang sehati, menuntut pengurus untuk menghadirkan OP beserta ortunya, dan Bpk. Ronald Pohan (karena kami pengen keluarga tau masalah ini), juga menghadirkan pihak travel untuk menjelaskan kronologis masalah visa. Pertemuan berakhir dengan janji pengurus untuk menghadirkan OP (walopun mereka gak berani menjamin). Mereka juga memastikan walaupun OP gak datang, mereka akan tetap datang karena tanggung jawab mereka sebagai pengurus. Satu2nya hasil yang kami bawa pulang malam itu adalah pengembalian buku tabungan. Karena itulah yang kami jadikan alasan untuk pertemuan malam itu.
Untuk pertemuan berikutnya, anggota sudah mempersiapkan semua hal2 penting yang bisa jadi bukti kecurigaan kami. Fakta2, pertanyaan2 dan argumen2 pun sudah disusun. Yang pasti kami ingin di pertemuan berikutnya semuanya jelas.
Sedikit bocoran untuk next Part, kami dengan bantuan salah satu anggota mengundang sendiri Bpk Ronald Pohan dan Bapak Yan Pohan (dua2nya oom kandung OP) untuk datang ke pertemuan berikutnya..


Sip.. Part 5 nya sampe sini ya.. Apa yang terjadi di next part, sabar ye.. Heheheheh.. Tambahan namanya silakan dicek sendiri.. Udah di list koq di atas :)

No comments:

Post a Comment