Monday, October 22, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 7

Friendly reminder: bacanya per tahap ya mulai dari Part 1.. Supaya tidak menimbulkan kebingungan dan perkembangan cerita yang salah.. :D

Minggu lalu, tiba2 gw punya kenalan baru yaitu pihak Art Sound Studio yang ternyata udah baca blog gw 'n nunggu lanjutannya. Setelah beberapa kali perbincangan via bbm, ybs memberikan rincian percakapannya dengan OP soal pembatalan penggunaan Jasa Art Sound Studio untuk Juror Concert yang ternyata dilakukan di hari H, hanya hitungan jam sebelum Juror Concert diadakan. Berikut gw copas isi percakapan mereka tanpa mengubah sedikit pun:
Date: Friday, September 28, 2012, 7:13 PM
>
> Participants:
> -------------
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta", Olav.Pohan
>
> Messages:
> ---------
> Olav.Pohan:
> Alow.maaf baru bales. Td jalan buru2 malah  ketinggalan.
> Buku rekening baru di kasih besok.jd baru bs bergerak stlh
> besok. Maaf sekali atas keterlambatannya.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Besok teruuusss... :D
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Mas, saya sih orangnya blak-blakan aja nih... Biar gak
> mengganjal.
> Olav.Pohan:
> Gpp mas
> Olav.Pohan:
> Harusnya aku yg minta maaf
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Tadi kebetulan saya ngobrol-ngobrol sama teman-teman disini,
> dan nggak sengaja nyebut nama Mas Olav...
> Olav.Pohan:
> X_X
> Olav.Pohan:
> Siapa mas ?
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Saya nggak cerita apa-apa... Tapi mendadak saya dapat banyak
> cerita mengenai Mas Olav dari masa lalu.
> Olav.Pohan:
> Siapa org nya mas
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Entah benar atau tidak (saya tidak mau dan tidak perlu
> mengclearkan juga, bukan urusan saya), yang jelas, ada
> cerita Mas Olav bawa lari uang orkes, dan ada masalah dengan
> payment kur-kur...
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Dan saya diceritakan soal Mas Olav digiring oleh Harland ke
> ATM ketika ada kelalaian pembayaran. Saat anaknya sakit.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Macam-macam...
> Olav.Pohan:
> Itu soal dulu.saya bahkan pun tidak dibayar oleh
> penyelenggara mas. Krn saya di kontrak juga. Kecuali saya
> penyelenggara nya.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Saya mendengarkan aja dengan seksama...
> Olav.Pohan:
> Kalo bole tau siapa
> Olav.Pohan:
> Harland sampe aku bayar pake uang sendiri mas
> Olav.Pohan:
> Yg recording kah ?
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Saya nggak mau menambahi, gak mau menghakimi, yang jelas,
> saya pengen urusan kita beres.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Percayalah, Mas... Nggak baik nambah masalah.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Jadi, saya nggak berkenan dengar alasan yang kesannya
> mengulur waktu.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Lebih baik blak-blakan juga, supaya sama-sama enak.
> Olav.Pohan:
> Saya pastikan senin sudah terbayar
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Kalau memang ada masalah dengan JCS, ya tolong saya dikasih
> tau, supaya gak capek nanya tiap hari.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Kan saya bisa pakai cara yang lebih singkat dan nggak makan
> waktu, seperti kirim orang datang ke rapat JCS besok. Biar
> kelar langsung.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Saya nggak berkenan metodenya, Mas... Bukan nominalnya.
> Olav.Pohan:
> Maaf sekali mas
> Olav.Pohan:
> Bukan mau ulur waktu
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Jujur aja, saya sudah dalam taraf merasa dikerjain dan
> diulur-ulur.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Kronologisnya...
> Olav.Pohan:
> Ok coba saya cari dulu. Malam ini ada lgs kirim ya.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> - Semuanya sibuk, jadi gak sempat DP, gak transfer...
> - Mas Olav masuk UGD, gak transfer... (Padahal bendahara
> bukan Mas Olav...)
> - Bendahara bilang sibuk pulangnya midnight melulu, gak
> transfer...
> - Kartu ATM patah, gak transfer...
> - Buku tabungan baru jadi besok, gak transfer...
> - Besok apa alasannya?
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Pembatalan atas sebuah pemesanan pekerjaan jasa itu biasa.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Yang tidak biasa adalah perkara penguluran seperti ini.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Supaya Mas Olav tau, kami usaha sudah sejak 1997, client
> sudah nembus 1.300 nama... Dan saya bermasalah dengan
> keuangan pembayaran, nggak nyampe 5x totalnya. Dan rata-rata
> nominal besar puluhan juta rupiah, yang disebabkan oleh
> adanya maling didalam sebuah group.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Saya sungguh tidak suka 'dikerjain' lho... Saya melayani
> client sebaik mungkin.
> Olav.Pohan:
> Maaf sekali mas
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Kalau client ada yang bersikap nggak baik, saya jadi punya
> hak untuk balik bersikap nggak baik, dengan cara saya (kami)
> sendiri.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Cmon lah... Ini urusan 1.5jt...
> Olav.Pohan:
> Iya mas
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Bukan 15jt atau 150jt...
> Olav.Pohan:
> Coba aku usahakan dl ya malam ini mudah2an bisa dikirim.
> Olav.Pohan:
> Iya aku ngerti
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Kita bisa selesaikan urusan ini baik-baik, dan case closed
> dalam 1 jam kedepan. Yang dibutuhkan cuma niatnya.
> "ARTSOUND STUDIO™ Jakarta":
> Terima kasih ya.
> Olav.Pohan:
> Sama2 trima kasih mas.

Trims buat pihak Art Sound Studio yang mau membeberkan sedikit percakapan simple tapi sangat berarti ini, paling engga ini jadi referensi tambahan tentang jenis kebohongan OP. Yang pasti OP gak pernah masuk UGD seinget gw :D. Jadi percakapan itu tentang biaya pembatalan jasa yang belum dibayarkan OP. Ternyata OP sempat berencana menggunakan Art Sound Studio untuk rekaman Juror Concert. Tapi pada hari H membatalkan dan mengalihkan project rekaman pada Bang T. Info tambahan dari pihak Art Sound Studio adalah setelah diancam seperti di atas pun, OP baru melakukan pembayaran kira2 seminggu kemudian.. Sementara percakapan ini terjadi tgl 28 Sept 2012, tanggal berangkat yg direncanakan. Kalo emang sponsornya adalah keluarga OP sendiri, masa iya sesulit itu mencari uangnya. Ini salah satu alasan kita berfikir bahwa ada Donatur yang sudah dirugikan di belakang masalah ini. Tapi siapakah donaturnya??? Kita juga gak ada yang tau.
Sampai sekarang gw gak bisa berhenti menyesalkan banyaknya uang yang sudah terbuang. Coba dari awal OP jujur aja kalo dia punya Donatur untuk kegiatan ini, bukan malah berlagak tajir dan bilang ini semua dibiayai ortunya. Bahkan kalo dana kurang pun, anggota siap koq turun tangan keroyokan cari dana. Melalui curcol2an dengan JCS Perjuangan, kita ketemu satu kesamaan. Kita mau diajak bergabung ke tim JCS terutama bukan karena dibiayai segala2nya, tapi karena ada mimpi bernyanyi di Eropah. Gratis dan dibayar itu kita anggap bonus. Seandainya pun dari awal dikatakan masih ada kekurangan dana, hayuk kita cari bareng2. Dan kalau saja semua berjalan baik, OP pun bisa menambahi jajaran nama baik keluarga Pohan. Sayang itu semua drama yang ada di otak gw, bukan yang ada di otak OP dkk.

Update kondisi yang saat ini terjadi adalah:
- belum ada perkembangan laporan di kepolisian (pakpol plizzzz dibantu dunk)
- JCS perjuangan membentuk satu tim choir baru yang mudah2an bisa mewujudkan mimpi seluruh anggota tim
- OP masih belum diketahui keberadaannya
- Pengurus yang tdd Eva, Santana, Jonggara dan 4 peserta setia yg tdd Frans, Thilda, Ronald dan Lyna sekarang sedang jalan2 keliling Asia dan dengan bangganya memamerkan foto2 mereka via bbm, fesbuk maupun twitter. Trimakasih banyak teman2, for being STUPID dan membarter "IMPIAN serta PRESTIGE untuk Fesival Paduan Suara di Eropah plus KEBENARAN" dengan "TUTUP MULUT dan MENIKMATI JALAN-JALAN KELILING ASIA." Kalau menurut kalian itu setimpal, POOR YOU ARE!!!
ada yang mau liat poto2nya??? Ini yang gw dapat dari dp bbm:
Jujur gw nyesek liat foto2 ini. Bukan karena gw gak bisa ikut jalan2 keliling Asia-nya, tp karena kecewa ada temen2 yang rela tutup mulut tentang semua kebohongan OP plus antek2nya hanya karena sebuah paket berisi 2,5 juta plus jalan2 keliling 4 negara Asia. Padahal Bang X (yang ngajak gw masuk tim ini dulu) juga ditawari untuk diam aja dan gak ikut2an protes di pertemuan terakhir, dengan iming2 keliling Asia. Emang bang X diem aja malam itu, tapi bukan karena terbujuk iming2, menurut gw siy lebih untuk menjaga tekanan darah tingginya (sabar ye bang, calm down biar tu tekanan darah gak naik2.. heheheh..). Trims untuk tetep pada impian 'kompetisi dan festival' bang, kalo lu ikut2an milih diem 'n kepincut tour keliling Asia gw pasti malu banget. Masa yang ngajak gw malah takluk pada iming2 sepele gt.. Hahahahah.. Akhir cerita ini belom happy ending, karena semuanya masi ngegantung. Belom ada yang jelas, karena OP masi belom berniat muncul dan pengurusnya pun masi asik liburan keliling Asia. Uang dari mana??? Who knows. 

Sekedar mempertegas, cerita ini bukan dongeng hasil khayalan gw. Ini yang gw alamin dalam 7 bulan terakhir yang gw rangkum dalam 7 Part. Cerita ini sekedar curhatan gw tentang geramnya gw pada orang2 yang tega menipu dan berpolitik dalam sebuah tim paduan suara. Tidak ada maksud sama sekali untuk mempermalukan keluarga Pohan. Karena dari keluarga Pohan yang pernah gw kenal dan cerita orang2 sekitar yang mengenal keluarga Pohan, yang sakit ya cuma Olav Samuel Pohan. Selebihnya adalah orang-orang hebat dan baik yang tak sengaja terseret namanya akibat perbuatan OP. Mohon maaf kepada keluarga besar Pohan terutama Bpk R. Pohan, Bpk. Y. Pohan dan Ibu F. Pohan, serta Ortu OP yang saat ini juga tidak bisa kami temukan, apabila tulisan ini menimbulkan suatu kedukaan di hati. Tulisan ini saya buat sebagai peringatan pada seluruh insan per-choir-an di Indonesia. Sehingga ke depannya tidak ada lagi orang2 yang terjebak dalam masalah serupa. Sampai sekarang yang kami harapkan adalah bisa menemukan donatur kegiatan selama ini dan tentunya kemunculan OP serta antek2nya untuk cerita yang sebenarnya dan pertanggungjawaban dari mereka. 

Harap dimengerti kalau belum ada epilog untuk cerita ini.. Sampai saat yang gak bisa gw tentukan, cerita ini berakhir sampai di sini. Tapi kalau ada lanjutan pasti gw update deh. Trimakasih banyak buat yang sudah membaca dan menyebarluaskan blog ini. Doakan tim kita yang baru terbentuk ya, semoga bisa menjadi salah satu tim choir kebanggaan Indonesia.  Eropah akan tetap jadi mimpi kita. Buat teman2 JCS perjuangan, cerita ini adalah cerita dari sisi gw doank. Mungkin masih banyak part2 kecil atau detail2 yang tertinggal. Teman2 bisa bantu comment di Part yang sesuai. Ke depannya tulisan ini masi mungkin gw update poto2nya. Karena ada protes dari temen yang bilang potonya kurang jelas, tapi sampe sekarang belum kirim poto dengan kualitas yang lebih baik *pelototin F :))

Oks, sekali lagi trims sudah membaca blog ini.. Semoga tidak pernah dan tidak akan pernah mengalami hal yang sama dengan yang gw alami ini :D



Friday, October 19, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 6

Biar gak bingung, bacanya dari Part 1 ya..

4 Okt 2012 harusnya kita semua ngumpul sesuai yang dijanjikan pengurus. Karena group bb hening aja (sementara biasanya di hari H kumpul/latian pengurus pasti kasi reminder), maka salah satu anggota bertanya di grup memastikan pertemuan malam itu. Belum ada jawaban, tiba2 OP nge BM semua anggota, isinya permintaan maaf untuk semua ketidaknyamanan yg terjadi, untuk batalnya event Rimini, dan permohonan diberikan kesempatan terakhir untuk pengurusan visa sampai besoknya yaitu Jumat 5 Okt 2012. Jika sampai Jumat visa tidak issued juga maka OP akan mengadakan pertemuan Selasa/ 9 Okt 2012 dan akan menyediakan kompensasi. Maka BM yang dikirimkan pukul 17:32 itupun menjadi notifikasi batalnya pertemuan malam itu. Sementara semua anggota yang ingin tahu kebenaran, selanjutnya kita sebut JCS perjuangan :D (tentunya tidak termasuk 4 org yang masih setia dengan positive thingkingnya) memutuskan pertemuan harus tetap ada. Kebetulan Bpk RP (Ronald Pohan) dan Bpk. YP (Yan Pohan) pun sudah konfirm untuk ikut hadir dalam pertemuan itu. Setelah BM dari OP, beberapa anggota protes via group karena sudah kadung berangkat dan sedang diperjalanan. Tetapi berturut2 pengurus muncul menerangkan tidak ada gunanya pertemuan malam itu karena toh OP tidak akan hadir. Sementara kalau dirunut kembali ke pertemuan Selasa sebelumnya, pengurus berjanji akan tetap hadir walaupun OP tidak dapat hadir.
Akhirnya pertemuan tetap ada. Yang hadir adalah JCS perjuangan :D, Bpk RP dan Bpk YP. Kami bercerita ringkas tentang semua yang terjadi belakangan. Perbincangan itu lebih seperti curhat, dan semuanya terdokumentasi dengan baik. Hasil pertemuan itu antara lain:

Pemaparan tentang fakta dari anggota:
- Tentang alamat palsu OP
- Tentang Latar Belakang OP
- Tentang PT Indo Mas Mining sebagai sponsor fiktif
- Tentang pengurusan visa. Anggota kembali memaparkan cerita versi OP dimana cerita akhirnya adalah 6 orang yang extend masih menunggu approve dari embassy. Hal aneh lain tentang "extend" adalah: setelah pertemuan Selasa lalu, JS memasang foto visa sebagai DP, mungkin dengan maksud menunjukkan kepada kami bahwa pengurus memang benar2 mengurus visa. Lucunya visa itu berakhir di tanggal 13 Nov 2012 (thanks EL for being detail) dan EL menjelaskan bahwa anggota yang extend itu tidak ada yang berencana pulang melewati tanggal 5 Nov 2012. So, buat apa ada istilah extend??? Dari awal mindset tentang extend adalah masih berada di Europe setelah tanggal 22/23 Okt 2012. Tapi kalo ternyata semua visa JCS berlaku sampai 13 Nov, harusnya OP gak perlu ngurusin extend dunk. Karena yang extend itu emang gak ada kalo berdasarkan tanggal berlaku visa. Fakta yang kami dapat adalah 6 visa itu terlambat diproses, karena memang data2nya terlambat dimasukkan (cek di web, baru dimasukkan tanggal 27 Sept).
- Tentang lagu2 yang diakui OP sebagai hasil aransemennya
- Tentang undangan untuk festival Rimini yang sebenarnya ditujukan kepada Bpk RP ( ini juga gw baru tau malam itu). Yang menjelaskan adalah N, legal JCS pada awalnya. Kami memang minta bantuan N untuk nasihat2 hukum dan langkah2 yang harus dilakukan.
- Tentang utang OP yang menumpuk dimana2: kepada Art Sound Studio, penjahit kostum, ke Gedung Yamuger, ke Gereja Salvator tempat Juror Concert diadakan, ke Ibu Catherine Leimena, ke Bang T sebagai dokumentator, bahkan ke Manajemen Bpk R. Pohan (yang ini infonya langsung dari Bpk R. Pohan)
- Tentang dugaan kami terhadap rencana OP. Malam itu T juga menjelaskan bahwa info yang didapat dari salah satu teman lama OP yang awalnya sempat masuk JCS dan kemudian didepak karena alasan sikap adalah, OP kemungkinan membuat LSM dengan project festival choir. Dugaan yang kami kembangkan menjadi: LSM itu punya donatur yang pastinya akan terus mengucurkan dana selama si donatur bisa melihat semua proses benar2 terjadi dan berjalan lancar. That's why semua kegiatan berjalan dengan sangat rapih dan benar2 nyata. Ide paling jelek yang terlintas adalah begitu dana terakhir dari donatur turun (yang pastinya sebelum tanggal keberangkatan), OP akan kabur. Kenapa bisa terpikir begitu?? Karena begitulah modus yang kami dengar dari anggota tim koor yang dulunya pernah jadi korban OP juga. Lalu kenapa sekarang OP gak menghilang sebelum tanggal berangkat dan malah masih berutang dimana2. Kemungkinan paling besar adalah karena Bang T tidak menyerahkan hasil rekaman juror yang harusnya jadi kunci terakhir untuk menerima dana final dari Project ini. Karena agenda setelah Juror Concert ya.. berangkaaaattt.. Tapi ini semua kan hanya dugaan. Mohon maaf kalau ternyata dugaan kami, sebagian besar anggota salah besar. Karena pikiran waras manapun akan menduga hal yang sama dengan semua fakta dan cerita sana sini yang terdengar. Dan kalau memang kami salah, silahkan sodara OP dan pengurus adakan pertemuan dunk, jelaskan pada anggota apa yang sebenernya terjadi. Lah ini koq malah ngumpet pas ada pertemuan.
- Tentang rencana OP untuk tetap memberangkatkan anggota ke Spain, tapi tanpa uang saku. Hal ini dengan alasan over budget, karena pengurus terpaksa mengcancel tiket yg sudah dibooking di awal dan ini menimbulkan cancellation fee. Dengan semua utang OP yang bertebaran, siapa lagi yang percaya dengan rencana keberangkatan ke Spain. Masa iya kita mau berangkat, sementara utang di Indonesia menumpuk?? Sampai ada guyonan anggota yang mengatakan "Jangan2 sampai di Spain kita terpaksa makan bubur instan tiap hari. Hahahah.. Belum lagi kondisi emosi anggota yang sudah tidak stabil dan perpecahan dalam tim. Intinya adalah semuanya terlalu kacau untuk sebuah rencana keberangkatan festival di Luar Negeri.

Kemudian pernyataan yang kami dapat dari Bpk RP dan Bpk YP:
- Bahwa mereka tidak tahu alamat yang di Pejaten (di kontrak disebutkan sekretariat JCS ada di Pejaten *detailnya lupa, dan pengakuan OP itu adalah salah satu rumahnya), untuk yang di Depok mereka membenarkan OP tinggal di sana tapi kebetulan mereka gak hapal alamat detailnya.  Namun Bpk YP berjanji bersedia mengantarkan kami ke sana jika diperlukan.
- Bahwa OP sekarang ini tinggal bersama kedua ortunya di sebuah rumah kontrakan. Keadaan ekonominya dipastikan tidak akan sanggup memberangkatkan sebuah tim untuk festival terkait. Bahkan vellfire putih yang mereka tumpangi sepulang Juror Concert itu pun sama sekali bukan milik OP. Bpk YP pun mengatakan waktu di mobil masih sempat memberi komentar "Hebat juga kau bisa sewa2 beginian". See???
- Bahwa orang tua OP sama sekali bukan Pengusaha (celetukan dari Bpk YP saat itu "sedang berusaha iya"). Dan mereka sama sekali tidak mengenal nama PT. Indo Mas Mining. Bokap OP sendiri adalah seorang pengajar choir di GKI Layur.
- Bahwa Bpk RP sangat terkejut mengetahui undangan festival itu ternyata ditujukan kepada beliau. Beliau juga menceritakan beberapa kejadian yang sudah lalu dimana OP juga beberapa kali mencatut nama beliau. Hmmmm, ternyata OP memang sering menyalahgunakan nama besar oomnya.
- Untuk semua kebohongan OP yang kami ceritakan termasuk pengakuan OP tentang kedekatannya dengan orang2 hebat di dunia per-choir-an, beliau2 hanya bisa geleng-geleng kepala dan merenung. Bpk RP bahkan sampai berkali2 bolak balik toilet (bener2 gak tega liatnya, sudah pasti karena setress). Beliau juga mengungkapkan betapa pada awalnya beliau senang karena mengira sudah ada perubahan pada OP, dan ternyata mendapati sebuah bom waktu lagi. Sementara YP menyatakan tanpa sadar beliau memang sudah menunggu2 kapan kabar buruk itu akan datang. Kesimpulan yang gw dapet waktu itu adalah OP emang udah punya sejarah gak baik kali ya..
- Bahwa beliau berdua akan memaksa OP dan ortunya untuk hadir di pertemuan Selasa berikutnya guna menjelaskan dan mempertanggungjawabkan perbuatan OP.

Then, sehari sebelum Selasa/ 9 Okt, JCS perjuangan mengadakan pertemuan, membahas apa yang akan terjadi besok. Yang pasti hal pertama yang harus terjadi adalah pengembalian passport semua anggota. Setelah itu kami ingin penjelasan tentang semuanya dan membicarakan kompensasi. Kalau pengurus masih ingin menunda pertemuan??? Gak boleh terjadi karena semua udah cape nunggu masalah ini kelar. Maka malam itu kami ke POLDA untuk membuatkan laporan. Terlapornya OP dan 4 orang pengurus. Dalam laporan N adalah sebagai advokad kami. Jadi kalau di pertemuan besoknya masi belum ada penjelasan dan tidak ada kesepakatan tentang kompensasi, mari kita selesaikan di POLDA saja!!


Selasa/ 9 Okt 2012,
secara khusus salah satu anggota sudah menyiapkan satu ruangan untuk kami berkumpul. Suasananya?? Sungguh gak nyaman banget. Dingin, kaku, waspada, bener2 hilang dah kebersamaan selama berbulan- bulan sebelumnya.Setelah sepatah dua patah kata dari pengurus tentang permohonan maaf de el el, mereka mengumumkan kompensasi sebesar 2,5 juta. Wuaaaaa.. Reaksi gw sudah jadi sebuah cengiran miris bukan marah. Karena itu terlalu konyol untuk perjuangan gw selama 6 bulan. Semua semangat dan passion gw demi ini, kegiatan2 berarti yang gw tinggalkan, job2 sampingan yang gw abaikan. Dan semua waktu, tenaga, biaya, kekecewaan serta rasa malu gw dibayar dengan 2,5 jt. Yang diam dan menerima hanya 3 orang yang yaaaa... "u know who".. (harusnya 4, tapi salah satunya pulang di tengah perbincangan, jadi blm tau terima atw engga).
Setelah urusan penerimaan 2,5jt tunai dan penandatanganan surat oleh 3 orang itu, kami masuk kembali dan mencoba menerangkan kebohongan2 OP. Anehnya semua kebohongan2 OP yang kami jelaskan itu tidak menimbulkan perubahan ekspresi atau tanggapan pada pengurus dan RF (RF tidak pulang, tapi memutuskan tetap mengikuti pertemuan dalam ruangan, mungkin takut kami bakal ngeroyok pengurus *hellloooww..not me banget main kekerasan). Seolah2 mereka memang sudah tau semuanya dan tetap bersedia jadi bempernya OP menghadapi semua anggota. Padahal menurut gw seprofesional apapun mereka menjalankan tugas sebagai pengurus, kalau OP nya sudah menunjukkan tanda2 jelas kebohongan di sana sini, wajar kalau mereka balik arah dan nyari kebenaran. Trus apa sebabnya mereka tetap bela2in OP??? Bahkan di pertemuan ini mereka mengeluarkan beberapa alasan non sense tentang pembatalan keberangkatan, a.l:
- hal2 bersifat kekeluargaan seperti ada keluarga OP yang meninggal dan mereka masih dalam kondisi berduka
- sikap anggota yang dianggap tidak kooperatif (mengacu pada pertemuan yang tetap ada Kamis lalu)
- ini alasan yang bikin bola mata gw otomatis muter ke atas: ortu OP sebagai pemilik dana dan sponsor tunggal kegiatan ini kecewa dengan status2 di fesbuk yang menjelek2an nama keluarga Pohan. I mean "hooooiii pengurus yang budiman, bisa2nya sampe saat ini lu bilang bonyok OP pemilik dana 'n sponsor tunggal". Basi bangeetttt.. Kenyataan udah jelas di depan mata, masi aja tutup mata. Oomnya OP aja udah bilang gak mungkin. Hufffftttt.. Speechless dah gw ngeliat kesetiaan (atau kebodohan??) pengurus.

Beberapa lama kita ngomong kaya sama tembok (mental semua), akhirnya kita sepakat manggil N ke ruangan. Kaget dunk para pengurus, soalnya N itu dulu keluarnya juga bermasalah sama pengurus. Oks, sekarang pengurus punya legal, kita juga. Protes yang pertama dari N adalah bahwa kontrak yang akhirnya digunakan adalah kontrak miliknya. Hanya diubah sedikit2 lalu disebut2 sebagai hasil jerih payah Andreas (A). Fyi, ketika N nyebut ini, si A malah angkat bahu dan bilang gak tau kalo itu kontrak bikinan N. Inget apa yg gw cerita di awal, kalo si A dulu bilangnya ke gw bahwa konsep sudah ada dari pengurus/OP, si A tinggal nyusun doank. Terus N mencecar tentang siapa yang sah sebagai subjek hukum (pelajaran hukum tingkat dasar ni.. heheheh..). Karena di kontrak disebut Olav Pohan itu sebagai Direktur JCS. Emang JCS badan hukum? Ada dokumen pendukungnya kah? Engga toh. Dulu gw juga pernah pengen bilang kenapa perjanjiannya gak antar individu dengan individu aja. Gak pake kata2 direktur, tapi waktu itu gw anak baru yang belum berani ngomong banyak dan pada hari ttd kontrak, semua kontrak emang udah jadi plek semuanya. Kaya yang emang gak dikasi kesempatan untuk ngebahas detail tentang perjanjian. Dan berhubung dulu gw pikir toh semuanya berjalan dengan itikad baik dan engga akan ada kemungkinan terjadinya wanprestasi, gw anteng aja ttd PKS.
Karena yang kita temuin jalan buntu, gak ada jawaban yang jelas, dan pengurus juga sepertinya menganggap kompensasi bukan satu hal yang perlu disepakati bersama, berbekal LP akhirnya kita usulkan untuk penyelesaian di POLDA. Konvoi ke POLDA, lalu N dan pengurus+legalnya masuk untuk memberikan keterangan. Malam itu diputuskan bahwa mereka berempat akan menginap di salah satu ruangan di POLDA, dengan alasan menghindarkan mereka dari keroyokan atau amukan anggota. Oks.. Lalu kita pulang dengan agenda besok pagi ngumpul lagi di POLDA untuk pemeriksaan. Berhubung sudah jam setengah 3 pagi, gw pun memutuskan nginap di rumah F. Abis gak enak pulang sendiri ke kontrakan jam segitu, apa kata tetangga.. Heheheh..
Paginya masi dengan kepala puyeng karena kurang tidur, gw terima kabar kalo mereka udah dipulangin karena ada penjamin. Siapakah super hero itu???? Ternyata papahnya RF. Iyaaa, yang Lawyer itu. Ternyata dia juga udah nelp N sebelumnya marah2 'n ngancem ngelaporin N balik karena nangkep2 orang. Lah.. orang kita udah bikin laporan polisi koq. Lagian mereka kan gak ditahan, cuma diamankan. Dan kacaulah semua agenda hari berikutnya karena mereka sudah dipulangkan. Harusnya hari itu begitu penyidik ditunjuk kita bisa langsung mulai pemeriksaan. Tapi karena mereka udah pulang, jadinya harus pake surat panggilan lagi. Nah kalo udah pake surat panggilan lama dah tu kan urusannya. Satu lagi yang bikin gw kecewa, sebenernya gw pengen banget ortu pengurus datang ke POLDA. Marah besar ke kita pastilah.. udah bikin anak mereka nginep di kantor Polisi cuy. Tapi gw pengen banget ortu mereka tau anak mereka udah terlibat dalam masalah apa. Dengan harapan ortu mereka dengan kebijaksanaan orang tua bisa berfikir lebih bijak dan bantu kita nyelesein masalah ini. Paling engga sedikit banyak ortu punya kuasa untuk meminta kebenaran dari mulut anak2 mereka. Tapi sudahlah.. Gugur semua rencana karena kedatangan sang superhero RF dan Papahnya..

Baikklaaahhh.. Part 6 yang sangat panjang ini akan gw akhiri di sini..
Part berikutnya akan menyusul segera..
Bubye..



Wednesday, October 17, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 5

Dilarang ngelewatin Part 1 s/d 4 !!!

Oks.. Dalam seminggu penuh penantian itu :b, anggota bertanya2 kapan latian akan diadakan lagi. Akhirnya pengurus menetapkan tgl 2 Okt 2012 untuk berkumpul kembali. Itupun bukan untuk latian, tapi untuk membicarakan apa yang perlu dibicarakan. Selasa / 2-10-2012, akhirnya kita ngumpul lagi setelah 1 minggu lebih libur latihan (yang gak pernah terjadi sebelumnya). Malam itu pengurus ngumumin, kemungkinan besar kita akan berangkat untuk festival di Spain. Kalau visa beres dalam minggu itu, maka kita akan brangkat sekitar tanggal 10 Okt'12. Sambutan terhadap pernyataan itu adalah.... hening. Napa? Gak tau juga.. Mungkin anggota sudah tidak berani berharap lagi, gw si begitu.. Atau mungkin malah ada yang udah gak percaya lagi sama kata2 pengurus. Ditambah lagi, OP gak datang pada pertemuan itu dengan alasan ada acara keluarga di luar kota. Sementara banyak pertanyaan buat dia yang udah numpuk di kepala. Gak bisa dihindari, pengurus lah yang akhirnya harus menampung semua pertanyaan dan protes anggota.
Hal-hal yang dipertanyakan anggota antara lain:
- Kenapa pengurusan visa baru dimulai tanggal 20 Sept, dan kenapa ada perbedaan antara keterangan OP tentang visa yang lolos/tidak dengan keterangan pada web embassy
- Kenapa ternyata anggota dalam kategori "extend" yang kata OP masih ditahan visanya untuk interview lebih lanjut, setelah dicek pada web embassy, "created date" visanya adalah tgl 27 Sept (just to remind, rencana keberangkatan tgl 28 Sept loh)
- Kenapa ketika salah satu anggota: EL (masuk kategori extend) menanyakan no referensi pengurusan visa kepada SS (dengan maksud untuk membantu), jawaban SS adalah nanti kalau sudah ada akan diberikan. Sementara saat itu keterangan pengurus adalah visa sedang dalam pengurusan, harusnya begitu dokumen masuk ke embassy, sudah ada nomer referensinya dunk.
- Kenapa kita engga latian2 lagi, sementara mau tetep berangkat ke Spain? Dan pengurus baru mau mengadakan pertemuan setelah didesak anggota.
- Kita menanyakan alamat OP yang asli, karena ternyata dua alamat yang ditampilkan di kontrak adalah fiktif. Tau dari mana? Yaitu dari beberapa teman yang saking penasarannya, kemudian mencari sendiri lokasi rumah OP dan ternyata gak ada alamat yang dimaksud. Plus nomer KTP OP menurut kontrak, yang baru kita sadari pasti juga rekayasa. Karena di kontrak, OP memberikan No. KTP berawalan 09...., dengan alamat Depok. Sementara 09.... adalah kode awal untuk wilayah Jakarta. Untuk Depok harusnya diawali angka 10. How could???
- Berita simpang siur tentang pengurusan visa di travel dan Embassy. Kebetulan ada anggota yang sodaraan sama staff travel yang pertama dipake JCS. Entah ada apa dengan travel yang satu, pengurus/OP memutuskan ganti travel. Eh, di travel yang kedua ada lagi temen anggota JCS di dalamnya (Jakarta emang sempit ya bok.. Hahahahh..). Dan kita mau minta penjelasan OP untuk berita yang simpang siur itu.
Berikut foto tim terakhir yang fix akan berangkat ke Europe:
Fyi, dalam tim ini masih ada 4 orang yang setia dengan positive thingkingnya. Dan mereka adalah:
1. Frans a.k.a RF (seorang tamatan hukum yang bekerja pada kantor hukum milik Bokapnya)
2. Ronald a.k.a RS (tenor yang sampai akhir tetap memilih jalan damai dan berusaha menasihati anggota lain untuk tidak berbuat yang aneh2)
3. Lyna a.k.a L (sopran yang kayanya bingung harus berpijak pada kursi yang mana)
4. Thilda a.k.a M (sopran yang memilih diam dan gak mau ikutan ribut2)
Pada pertemuan Selasa ini, hampir semua anggota menampakkan protes dengan fakta2 ganjil yang didapat, kecuali empat orang di atas. Mereka terlihat lebih senang jadi pengamat. No probs. Hak setiap orang untuk menentukan sikapnya. Yang pasti gw gak rela selama ini buang2 waktu, tenaga dan biaya untuk NOTHING. Pengurus menyayangkan sikap anggota yang katanya "anarkis". Menurut gw, anggota hanya bersikap demokratis, karena setelah kami menuruti semua aturan main, menyerahkan kepercayaan sepenuhnya pada pengurus, sudah saatnya mereka nunjukin tanggung jawab dan hasil dari kepercayaan yang kami berikan. Soal kenapa gak ada tanggapan positif untuk rencana tetap lanjut ke Spain??? Itu cerminan isi hati. Setelah semua harapan, kepercayaan dan positive thingking dikeluarkan habis2an, ketika ada tawaran baru lagi, yang tersisa tinggal curiga. Beneran ni bakal berangkat? Dan karena itu, sebagian besar anggota engga mau lagi hanya mengandalkan pengurus. Dari apa yang sudah terjadi, kami anggap pengurus gagal. Karena ingin sekali jawaban yang jelas dari pengurus, EL dan beberapa anggota lain sampai mendesak pengurus untuk menelpon OP. Then, jawabannya adalah semua nomer OP gak ada yang bisa dihubungi. Bravo!!!
Gimana kita gak makin curiga. Saat itu pun kontak BB OP tetep tanpa poto dan status.
Hasil pertemuan malam itu adalah, akan ada pertemuan lagi tanggal 4 Okt 2012 yaitu hari Kamis. Dan kami anggota yang sehati, menuntut pengurus untuk menghadirkan OP beserta ortunya, dan Bpk. Ronald Pohan (karena kami pengen keluarga tau masalah ini), juga menghadirkan pihak travel untuk menjelaskan kronologis masalah visa. Pertemuan berakhir dengan janji pengurus untuk menghadirkan OP (walopun mereka gak berani menjamin). Mereka juga memastikan walaupun OP gak datang, mereka akan tetap datang karena tanggung jawab mereka sebagai pengurus. Satu2nya hasil yang kami bawa pulang malam itu adalah pengembalian buku tabungan. Karena itulah yang kami jadikan alasan untuk pertemuan malam itu.
Untuk pertemuan berikutnya, anggota sudah mempersiapkan semua hal2 penting yang bisa jadi bukti kecurigaan kami. Fakta2, pertanyaan2 dan argumen2 pun sudah disusun. Yang pasti kami ingin di pertemuan berikutnya semuanya jelas.
Sedikit bocoran untuk next Part, kami dengan bantuan salah satu anggota mengundang sendiri Bpk Ronald Pohan dan Bapak Yan Pohan (dua2nya oom kandung OP) untuk datang ke pertemuan berikutnya..


Sip.. Part 5 nya sampe sini ya.. Apa yang terjadi di next part, sabar ye.. Heheheheh.. Tambahan namanya silakan dicek sendiri.. Udah di list koq di atas :)

Tuesday, October 16, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 4

Yang langsung nyungsep ke Part ini, balik dulu ke Part 1,2 dan 3 ya ;)

Kemaren ceritanya sampe kira2 seminggu sebelum tanggal keberangkatan yang direncanakan ya.. Dalam minggu itu latihan udah jarang, karena sudah dalam tahap mempersiapkan mental. H-2 yaitu 26 Sept 2012, hampir semua anggota terima BM (broadcast message) dari OP. Termasuk gw.. Gw bales dunk dengan ringkasan percakapan kira2 sbb:
OP: "anda approve"
Gw: "approve apanya bang?"
OP: "lu visanya approve"
Gw: "Hooo sukurlah, emang ada yang gak approve ya"
OP: "ada 4 orang, besok gw masi mau ke embassy ngemis2 biar yang 4 lolos semua"
Gw: "Oks d bang.. Smangatt.."
Setelah itu ada obrolan antar anak2 Alto, tentang siapa aja yg approve 'n siapa yang engga. Dan dari tim alto ternyata ada satu yang gak approve (kata OP ya), yaitu kita sebut aja CA. Masi penasaran, akhirnya kita coba track via web embassy Italy, tinggal masukin no passport 'n tanggal lahir. Dengan bodohnya gw baru ngeh kalo gw gak inget dan gak nyimpen no passport.. heheh.. Tapi karena pengen ngecek sendiri gw minta data 2 orang temen alto gw untuk dicek. Data yang pertama untuk nama F (inget kan, yg gw bilang bawel itu loh :D), ternyata keterangan yang muncul adalah no bla bla bla found, gw lupa tulisan lengkapnya apa, tapi kalo di-indonesakan kurang lebih jadi "gak ada data yang ditemukan" gitu dah. Data yang kedua untuk Mbak A, dan keterangan yang muncul adalah "dalam proses (ini setelah gw indonesiakan)". Sementara CA yang ngecek sendiri menginfokan bahwa untuk namanya, keterangan yang keluar adalah "dalam proses". Bingung dunk kan.. Secara CA yang kata OP rejected visanya, keterangan yang kita liat malah diproses. Sementara F yang katanya approve, datanya malah gak nemu di web. Dan yang lebih bikin gerah, "created date" untuk nama2 dengan keterangan "processed" adalah 20 Sept 2012. Hell..Ow.. Orang gila mana si yang mau berangkat ke Italy tanggal 28, trus ngurus visanya baru tanggal 20. Tapi karena sebelumnya ada info migration system di Embassy dari pengurus, kita pikir ada kemungkinan web nya yang gak update. Akhirnya, kita bersabar lagi menunggu. Berusaha tetap percaya pada pengurus, walopun mulai cari info tambahan dari temen2 lain.
Akhirnya tanggal 28 dateng 'n visa belum semuanya beres. OP pun memberikan titah baru bahwa kita gak akan sempat ngikutin Event yang di Rimini Italy, sambil berkilah bahwa ini memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi Event yang di Spain. Whatever he said 'bout Spain, kita semua sudah sangat kecewa. Dari semua lagu yang kita latih mati2an, belasan lagu ditujukan untuk event Rimini, sementara untuk Spain hanya perlu 3 lagu. Bukan bermaksud menyepelekan, tapi kalau toh hanya untuk 3 lagu, gak perlu lah latiannya sampe sejor2an itu tiap hari non-stop. Untuk menghibur hati, OP masi sempat menawarkan kesempatan "master class" kepada 20 org saja. Kalo inget sekarang jadi pengen ngetawain suasana waktu itu. Karena hampir semua anggota langsung angkat tangan dengan semangat. Oh iya hal lain yang waktu itu bikin anggota curiga adalah kelas table manner dibatalkan, dengan alasan sikap anggota yang kurang disiplin dll, dan penghilangan konsumsi latian kecuali air mineral dengan alasan pengurus merasa sudah terlalu baik pada anggota, sementara anggota tidak kooperatif sehingga tidak layak untuk menerima semua kebaikan itu. Ckkckckckck.. Adaaa aja alesannya ya. Tapi toh setelah itu malah gak ada latian lagi koq. Gak tau kenapa, mungkin karena pengurus sebel tiap dateng latian kita nanyain visa udah sampe mana atw mungkin ada alesan lain yang hanya pengurus dan Tuhan yang tau. Yang pasti itu malah bikin makin curiga, katanya mau tetap ngikutin yang di Spain, lah koq tiba2 latiannya brenti..
Awal Oktober itu juga, pengurus kasi berita bahwa 4 visa yang rejected sudah diapprove. Hoooo, thanks God. Udah bisa berangkat??? Belooommmm.. Ada kabar buruk lain. Bahwa untuk 6 orang yang berencana extend di Eropah visanya masih ditahan, alesannya: Embassy mau interview secara personil dengan orang2 yang extend itu. Hmmmmm..
Waktu itu suasana tim sudah mulai tegang. Pengurus yang sempat memberi sign kepada anggota untuk mempersiapkan semuanya, malah menarik ucapan dan menyarankan untuk tidak membeli apa2 dulu. Kecuali kalau nanti sudah ada kepastian Visa keluar. Beberapa kali pengurus menjadwalkan latihan, kemudian tiba2 membatalkan di hari H latihan. Anggota yang sudah siap2 hampir semua kebutuhan untuk di luar negeri mulai resah. Ada yang sudah beli travel bag, sweater, dll bahkan sampai persiapan obat2an untuk satu bulan *sabar ya temans :(
Anggota udah mulai gatel ni pengen tau sebenernya urusan visa udah sampe mana. Kita ngerasa aneh, karena dengan kondisi yang udah gak okeh gitu pengurus kekeuh gak minta bantuan kita. Padahal siapa tau anggota ada yang bisa bantu kan? Sampai saat ini semua pengurus masih aktif meminta kita untuk sabar 'n perbanyak doa termasuk LM. Santana secara tersirat sering sekali mengulang2 betapa dia bekerja keras untuk anggota dan di telinga gw terdengar seperti "gw super hero nya loh". Lah kalo emang cape, kita gak keberatan koq dimintain bantuan. Entah apa yang bikin pengurus gak mau melibatkan anggota sama sekali. Ketika ada anggota yang akhirnya coba menawarkan bantuan tanpa diminta, kita diminta bersabar saja, dan Eva (EM) memberikan pernyataan untuk tidak mencoba bertanya2 atw meminta penjelasan pada embassy. Karena katanya embassy sangat ketat, dan tidak mau menerima orang2 yang gak jelas kepentingannya. Dan  EM juga bilang gak mau nanggung akibat kalau nanti visa gak keluar hanya karena keisengan anggota yang kepo. Buat gw itu terdengar jelas sebagai ancaman.
Tunggu punya tunggu, masi belum ada kejelasan tentang visa, dan selama itu juga kita gak pernah latian lagi. Dan LM pun menghilang.. Gw nyadarnya pas dia gak pernah lagi ikutan berkoar di grup yang pada akhirnya emang sepi kaya kuburan. Pas ngecek data kontaknya, eh ternyata udah tanpa foto 'n tanpa status. Gak berapa lama kontak OP nyusul kehilangan foto dan tanpa status. Masi mau diem 'n menunggu??? Terlalu bodoh kayanya..

Hmmm.. Pengen upload poto tapi poto apaan yaq..
Ini aja d, poto tim Alto tercinta gw.. Napa? Yang cowo alto juga? Iyaaa.. Walopun cowo, bawelnya ngalah2in kita yg cewe loh.. Hahahah.. Ini kurang satu orang si, maap ya Mbak A, ntar poto lu tak crop-tempel di ujung d.. Heheheheh..

Next di Part 4 mulai rusuh. Tim udah engga ada damai2nya. Ditunggu ya..
Eits, tambahan nama:
CA: salah satu anggota yg disebut2 rejected visanya di proses visa tahap pertama
Mbak A: salah satu anggota altos juga (yang gak ada potonya di atas.. heheh..)
Bubye..


Monday, October 15, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 3

WARNING: Wajib baca Part 1 dan Part 2 nya terlebih dahulu ;)

Hal lain yang belum gw ceritain tentang tim ini adalah adanya kontrak. Kontrak itu katanya (kata pengurus ni) telah disusun dengan susah payah oleh Legal baru JCS bernama Andreas. Dimana, kontrak itu lebih kurang menerangkan tentang Direktur JCS a.k.a Olav Pohan akan bekerjasama dengan anggota secara personil sebagai penyanyi untuk mengikuti festival yang sudah gw terangin di awal. Olav juga wajib membiayai seluruh kegiatan terkait dan memberikan uang saku kepada anggota sejumlah 5 juta rupiah per orang. Sementara kita dari sisi anggota berkewajiban mengikuti semua kegiatan JCS dengan baik dan disiplin, plus aturan pemotongan uang saku Rp100rb untuk sekali absen, dan Rp50rb kalo telat lebih dari 30 menit/ pulang sebelum latian selesai. Owkay.. Secara dari awal dia bilang sponsor tunggal adalah bokapnya sebagai pemilik PT. Indo Mas Mining, kita keep silent lah, mencoba ikut aturan main dia. Kita pikir juga wajar kalo jor2an, karena ini tim baru yang dengan ajaibnya langsung mau ikut festival di Eropah. Akhirnya kita ttd juga kontrak yang sangat ketat itu. Hoo ya, ada satu hal aneh tentang si legal baru-andreas. Jadi sebelum ttd kontrak kan gw baca dunk ya kontraknya. Banyak typonya tu di penulisan angka, gw koreksi dunk. Si andreasnya heran gw detail begitu sementara yg lain gak sampe merhatiin itu. Gw bilang "gw sering juga nge review PKS (perjanjian kerjasama), gw kan anak hukum juga", dengan logika kalo dia legal harusnya dia tamatan hukum dunk. Eh dengan polosnya dia bilang "kalo aku bukan anak hukum kak, aku cuma dimintain bantuan aja, konsepnya udah ada dari mereka, aku tinggal nyusun aja". Nah loh.. Gw pastiin dunk "hooo, lu bukan anak hukum?".. Dia masih jawab "bukan kak, aku cuma bantuin aja". Hmmmm, tentang si legal ini lanjutannya nanti ya di part berikutnya. Yang pasti kata2 si legal itu gw ceritain ke bbrp anggota JCS yang deket sama gw, termasuk N dan temen alto gw F.
Eh, ada yang penasaran dengan wajah OP, berikut ya.. Jeng.. jeng.. jeng.. Sayang gw gak punya foto si Andreas.

Mundur sedikit, waktu awal ikut tim ini gw diajakinnya berdua dengan teman gw sebut aja P, tapi dia jd salah satu yang kebabat di tengah2 karena komplikasi masalah ijin, absen dan sikap. Pertama kali gabung sebenernya kita udah agak2 aneh gt begitu denger yang mendanai adalah bokap OP seorang, karena style OP itu jauh dari tajir. Sederhana banget dah, gak jauh2 dari kemeja kotak2 lengan pendek/panjang digulung, celana kain dan sendal. Belakangan baru tau dari teman2 bahwa punya BB pun gak berapa lama setelah JCS ada. Kalo pulang, dulunya selalu dianter A (masih inget kan?), setelah A bermasalah dan cabut, maka OP selalu pindah2 tebengan atw naik taksi. Mencurigakan sebenernya.. Tapi gak enak dunk mempertanyakan hal2 kaya gitu, apalagi gw anak baru ini. Nah ke belakangnya mulai meyakinkan, ni yang gw liat ndiri: pulang latian dia dijemput mercedes *walopun cuma sekali tapi cukup meyakinkan lah; terus waktu pulang pelayanan di GKI Layur (bonyoknya juga hadir dan itu gereja OP sendiri) OP sekeluarga dijemput vellfire putih; begitu juga pulang dari Juror Concert, OP sekeluarga jg dijemput vellfire putih. Info tambahan dari teman2 lain, OP juga sudah memperlihatkan Fortuner dan Innova. Dahsyatt ya OP. Tempat rekaman yang dipilih OP adalah Art Sound Studio yang denger2 dari temen sangat sering digunakan oleh tim2 choir ternama, pastinya dengan biaya sesuai dunk. Lalu untuk Juror concert, OP mendatangkan Ibu Catherine Leimena (ada yang gak kenal??? silahken di googling ya :D) dan lagi2 Bpk Ronald Pohan sebagai juri. Juror concert diadakan di Gereja Katolik Kristus Salvator pada tanggal 11 September 2012. Waktu itu juga masi ada rencana untuk pelajaran "table manner" loh di Bandung. Dan selama kegiatan2 itu OP setia didampingi oleh sang kekasih Lidya Manulang, selanjutnya kita sebut LM. Tanggal keberangkatan sudah diancang2 yaitu 28 Sept 2012, dan kepulangan sekitar tanggal 22 Okt 2012. Sudah ada yang siap2 ?? Pasti dunk.. Ini menjelang akhir tahun, kita pasti sangat tidak terbiasa dengan cuaca di sana. Dan dengan padatnya jadwal latihan plus tugas2 lain yang harus diselesaikan sebelum keberangkatan, mencicil persiapan adalah pilihan terbaik. Tapi kalo gw emang segala2nya pake SKS alias sistem kebut semalam, jadi belum ada persiapan apapun. Dan sekali ini, gw beruntung menerapkan sistem itu :D
Hari demi hari berlalu *caileee, mulai setress :)), tiba2 udah H-7 ni. Belum ada kabar tentang visa. Anggota mulai rese nanya- nanya mulu, wajar lah udah tinggal seminggu masa visa belum jadi. Pengurus sibuk mengulang kata2 "kalian tenang aja, percayakan semua ke pengurus, kami pasti mengusahakan supaya visa segera selesai" ... atw... "saya udah bolak- balik embassy berapa kali demi visa, tapi saya tetap semangat, tolong percayakan saja pada pengurus"... atw... "kalian gak perlu takut JCS gak punya dana, kita punya dana, tenang aja, kita cuma butuh kepercayaan kalian ke pengurus" dan kalimat2 lain yang gak jauh beda maknanya. Sejalan dengan itu, ada lagi gosip aneh di antara anggota. Salah satunya di tim alto (tim gw ni.. hidup altoz.. #loh), beredar kabar kalo alto 2 merasa paling hebat 'n sering ngomongin alto 1 diem2. Jiaaahhh.. Devide et impera banget kan. Sayangnya alto itu tdd orang2 yang toa banget, bawel2 'n susah disuruh diem. Kalo ada yg salah, yg lain langsung koreksi, gak liat alto 1 atw alto 2 kalo salah ya dikasi tau. Dan sukurnya krn bawel semua, gak pernah ada konflik karena saling koreksi itu. Makanya begitu ada gosip begitu, kita langsung mikir ada yg mau mecahin kita. Usut2 punya usut, eehhh yang ngomong si OP. Ditambah lagi tingkahnya yg menjelang hari H malah ngejatuh2in mental kita. Padahal tanggal segitu harusnya sudah saling menguatkan, dan menjaga kesatuan hati.


Hufffttt.. Part 3 sampe sini dulu ya.. Pegel cuy.. Besok tak sambung lagi.. Eh ada tambahan nama tu:
P: temen gw bareng waktu pertama gabung JCS
F: temen alto gw sekaligus bebebnya T si abang fotografer *anaknya bawel sangat dan emosi tingkat tinggi-an :))
LM: cewenya OP *dulu
Mareee balik, kantor dah sepi :D

Friday, October 12, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 2

Sebelum baca yang ini, pastiin udah baca Part 1 nya ya..
............
Seperti yg diceritakan sebelumnya, kepengurusan JCS ini emang cukup meyakinkan. Apalagi dengan latar belakang Olav Pohan (selanjutnya kita sebut OP) yang memiliki keluarga dengan CV sangat baik di bidang musik khususnya paduan suara. Nama "Ronald Pohan" terutama jadi salah satu "pelet" yang membuat kita makin tertarik, belum lagi cerita OP tentang kedekatannya dengan beberapa orang lain yang tenar di bidang paduan suara. Sebut saja Avip - conductor BMS (OP juga ngakunya pernah jadi anggota BMS), conductor The Madz plus bumbu cerita tentang pendidikan musiknya di luar negeri de el el yang wuaaah dah.. Dengan pengaruh positive thinking, berjalanlah kegiatan2 JCS tanpa kendala berarti, mulai dari latihan, pelayanan di gereja2, rekaman dan sempat training camp juga loh. Eh, sebelum kelupaan tambahan satu pengurus yang diangkat seiring berjalannya agenda JCS adalah Lidya Manulang pada posisi paling kiri poto, yang pake hot pants noh.. dimana Lidya ini juga sempat menjadi kekasih dari OP #ahey..
Dalam perjalanannya, terjadi beberapa kali perubahan susunan anggota JCS, perubahan pertama menghilangkan lebih dari 5 orang anggota tim yang kesemuanya merupakan anggota satu paduan suara lain yang cukup punya nama di Indonesia. Sebenernya gak sedikit anggota yg bertanya2, tapi kebetulan gak ada yang cukup bawel juga menanyakan masalah itu di depan forum, sehingga gak ada jugalah penjelasan yang tegas tentang itu. Berikutnya bertumbangan satu persatu anggota dengan beragam alasan: mengundurkan diri, gak dapet ijin dari kantor, dicut oleh pengurus karena alasan sikap "kata pengurus loh", dll. Pengunduran diri yang cukup kontroversial #wew pada waktu itu adalah 2 orang pengurus sebut saja A & M, gak gw perkenalkan di Part 1 karena mereka bukan bagian pengurus yang setia sampe akhir (baca: karena mereka cerdas :D), serta legal sekaligus contract drafter JCS, sebut saja N.
A & M yang kebetulan memang berpasangan disebut2 mengundurkan diri karena tanggal pernikahan mereka mepet dengan tanggal kegiatan puncak JCS, beberapa gak percaya dengan alesan itu termasuk gw, karena mereka udah tau jarak antara tanggal nikah dan tanggal festival JCS itu dari awal, napa baru memutuskan gak jadi ikut setelah ikut latihan cukup lama. Tapi lagi2 "positive thinking" meng-ademkan suasana. Sementara N mengundurkan diri dengan alasan ternyata di bulan festival itu N juga akan sedang dirolling ke negara lain untuk urusan kantor. Yang ini bisa diterima dengan baik alasannya, tapi secara gw cukup dekat sama N, gw tau kalau sebenernya N juga sedang "slek" dengan SS, plus kecurigaan2 lain yang bikin dia gak nyaman lagi untuk ikutan. Akhirnya keluarlah N, sehingga secara otomatis kontrak yang sudah dibuat N untuk kita, tidak jadi digunakan.. Seharusnya si begitu ya..
Setelah itu pun masih ada pengunduran diri dari anggota2, yang hampir semuanya menimbulkan ketegangan hubungan antara pengurus dan anggota yang keluar. Sudah mulai menyebalkan sebenernya.. Tapi waktu itu, gw udah ikut latihan dan kegiatan JCS cukup lama jadi gw mutusin untuk bertahan dan tetep "positive thinking".
However, JCS tetep dapet pengganti yang okeh untuk anggota2 yang keluar. Makin hari makin banyak lagu-lagu yang kita latih, kita juga sampai 3 kali mengadakan rekaman (sekali direkam oleh abang fotografer kita yang juga anggota JCS :D, dan dua kali di Art Sound Studio). Tempat latihan awalnya bergantian antara HKBP Pelita dan Mutiara, ke depannya juga menggunakan GPIB Menara Iman, studio tari yang berlokasi di Kwitang dan Yamuger. Kita juga sempat mengadakan Training Camp di Puncak, bertempat di sebuah vila yang okeh banget, lengkap dengan fasilitas dan pelayanan yang juga okeh banget. Seluruh kegiatan itu katanya.. ditanggung sepenuhnya oleh pelatih alias OP, yang lagi2 katanya... orang kaya sangadddhhh (coba bayangin seberapa kaya orang yang bisa ngebiayain hampir 30 orang ke eropa untuk jangka waktu hampir 30 hari), dimana Bonyoknya selaku pemilik PT. Indo Mas Mining merupakan sponsor tunggal dari seluruh kegiatan ini. Di luar itu pun seluruh anggota JCS + pengurus + pelatih sering kumpul sekedar untuk makan atw karaokean, dan seringkali juga yg ngebayarin adalah OP. Mantebh gak tu..
Pihak2 yang terlibat dengan kegiatan JCS antara lain gereja2 tempat latihan dan pelayanan, fotografer sekaligus anggota JCS sebut saja T yang di waktu2 tertentu datang untuk mendokumentasikan kegiatan kita, pihak Art Sound Studio, pelatih koreo, pihak studio tari, penjahit kostum, pihak Yamuger dan yang paling istimewa adalah Bapak Ronald Pohan yang secara khusus diminta OP melatih kami untuk lebih kurang 2 bulan lamanya. Cool.. Tentu saja semua anggota senang bisa dilatih seorang R. Pohan, secara beliau sudah diakui di kalangan Internasional dengan lagu2 yang complicated dan dalem banget. Kebetulan OP juga sudah menetapkan dua buah lagu karya R. Pohan untuk kami bawakan. Tipe latihan dengan R. Pohan semacam penuh dengan perasaan karena mengutamakan penjiwaan lagu, beliau juga senang bercanda dan sangat rendah hati loh, tidak mengintimidasi sama sekali. Untuk bagian dilatih oleh Bapak R. Pohan, gak ada yang bisa disesali, sampai akhir cerita pahit ini pun, dilatih seorang R. Pohan tetap jadi sebuah pengalaman yang sangat berharga dan membanggakan. Dari gw pribadi masih berharap mudah2an akan ada lanjutan untuk moment "dilatih oleh R.Pohan". We honor him so much.
Oks.. Sampai di sini ada yang menemukan keanehan. Engga kan?? Begitu juga dengan kami para anggota. In short, everything seems great 'n real. Well... but the story isn't that short..

Hmmm.. Part 2 nya sampe di sini aja yah.. Berhubung gw mesti cabcuzz lagi, cerita berikutnya akan gw sambung dalam Part 3. Buat yang lumayan pusing dengan keisengan gw menggunakan huruf sebagai pengganti nama, berikut rinciannya:
OP: Olav Pohan
X: temen gereja yang ngajakin gw gabung JCS
A dan M: pasangan pengurus yang keluar
N: legal dan contract drafter JCS yang keluar
T: fotografer sekaligus anggota JCS
sudah dihapalin? Sip.. ditunggu cerita berikutnya ya.. Trims..

Thursday, October 11, 2012

Olav Samuel Pohan for "bedrieger" ? - Part 1 (Based on True Story)


"BEDROG",
itu nama 'suci' gw waktu masa2 perploncoan di awal masuk kampus dulu. Siapa sangka "bedrog" atau penipuan itu akan gw rasakan sendiri 9 tahun kemudian, yaitu sekarang. Ceritanya panjang dan jujur bikin emosi banget. Diawali pada awal Maret 2012, temen gereja gw sebut saja namanya bunga #loh :D, jangan dah.. sebut saja namanya X ngajakin gw gabung ke sebuah tim padus/choir named Jakarta Chamber Singer. JCS ini dibentuk dengan tujuan mengikuti "Rimini International Choral Competition di Italy dan Canta al Mar- Festival Coral Internacional di Spain" dengan tambahan kegiatan konser di beberapa negara Eropa yang keseluruhannya direncanakan berlangsung dari akhir September s/d akhir Oktober. Seems exciting??? Ya iyaaalllaaaahhhh.. Buat orang2 yang cinta sekali ber-choir-ria kaya gw, itu adalah tawaran yg super duper menarik. Belum lagi semuanya itu adalah gratis, per orangnya malah akan diberi fee 5jt rupiah.. Kurang seru apa coba, ada yg mau bayarin lu nyanyi di Eropah, for one Month, free pula.. (jangan buru2 minta diajakin gabung ya, krn ceritanya blm kelar :D)
Mulai galau ni gw, secara gw belom satu taun di kantor yg sekarang, logisnya si gak bakalan dikasi cuti selama itu. Tapi setelah dipikir2 kapan lagi ada kesempatan kaya gini, akhirnya gw tetep ikutin latiannya, bahkan sempat dengan niat 'kalo gak dapet ijin gw akan resign'.. WOW *lirik fika, Thanks God I didn't have to do that :). Latian berjalan sesuai jadwal. Bulan- bulan awal 2 kali seminggu, lewat 2 bln jadwal latian nambah jadi 3 kali seminggu, lewat 3 bulan naik lagi jadi 4 kali seminggu.. Sampai akhirnya di bulan Agustus dan September latihan diadakan setiap hari.. Seriusss.. Bener 7 hari seminggu, dan pengurus bawelnya minta ampun kalo ada yg ijin apalagi absen tanpa pemberitahuan. They asked us to be professional, and we did it.. Hampir semua anggota menghilang dr kegiatan rutinnya selain kerja dan kuliah. Gw sendiri menghilang dari semua pelayanan bahkan kebaktian di gereja gw sendiri, menolak job kepanitiaan dan dengan berat hati meninggalkan kegiatan mengajar anak jalanan gw tiap sabtu demi memprioritaskan persiapan festival dgn JCS. Persiapan itu berjalan dengan sangat serius dan rapi. Keanggotaan JCS sendiri sempat beberapa kali berubah, untuk tim awal ini gambaran anggotanya:
Fyi, gw perkenalkan sedikit para pengurus inti JCS yg setia sampai akhir tdd:
Ketua 1: Santana Sri Rejeki (paling kiri yg warna bajunya beda sendiri) kita sebut SS
Ketua 2: Eva Manullang (dengan dress panjang tepat di tengah barisan) kita sebut EM
Sekretaris: Jonggara Simanjuntak, yg tak lain dan tak bukan adalah pangerannya Santana (paling kanan dengan gaya paling heboh) kita sebut JS
Dan Sang Pelatih atw Sang Boss 'kalo kata Santana' adalah yg di barisan belakang pake baju kotak2 beda sendiri yaitu Olav Samuel Pohan, cucu dari E.L. Pohan salah satu pendiri Yamuger sekaligus ponakan dr Ronald Pohan, seorang komposer tenar yg lagu2nya sudah sering dibawakan dalam kompetisi2 internasional.
Watta great composition for a team huh.. 
Is it???

Hmmm, kayanya cerita ini kepanjangan kalo dibikin cerpen. Berhubung gw harus cabcuzz sekarang, cerita ini akan gw bikin jadi cerbung, dan untuk part 1 nya gw stop di sini dulu ya.. Yang penasaran, boleh ditunggu episod2 berikutnya akan segera gw tulis.. Bubye.. *telat ke latian VG